SAMARINDA, Cakrawalakaltim.com —Perumdam Tirta Kencana Samarinda menepis kekhawatiran masyarakat terkait isu matinya pasokan air hingga akhir tahun akibat kebocoran pipa di lokasi proyek drainase Jalan Slamet Riyadi, Kelurahan Karang Asam Ulu. Meskipun proyek ini diperkirakan berlangsung selama 150 hari atau sekitar 5 bulan, Perumdam berkomitmen memastikan pasokan air tetap terjaga.
“Isu yang mengatakan air akan mati sampai akhir tahun itu tidak benar. Tim kami langsung bergerak cepat berkoordinasi dengan kontraktor dan PPK untuk segera memperbaiki kebocoran di area proyek,” tegas Direktur Utama Perumdam Tirta Kencana Samarinda, Nur Wahid Hasyim, Kamis (24/10/2024) siang.
Wahid menjelaskan bahwa dampak kebocoran pipa di lokasi proyek tidak akan menyebabkan gangguan yang lama. “Gangguan hanya terjadi dalam hitungan jam, bukan berhari-hari. Sebagai contoh, kebocoran pipa di proyek drainase Jalan Abul Hasan sebelumnya hanya memakan waktu enam jam sebelum pasokan air kembali normal,” ujarnya.
Ia juga memastikan aliran air tidak akan terganggu hingga akhir tahun. “Hanya akan ada gangguan singkat ketika pipa terkena alat berat seperti ekskavator. Tidak ada pemadaman air berkepanjangan,” tambahnya.
Untuk memastikan pasokan tetap lancar, Perumdam telah menyiapkan strategi mitigasi. “Kami menutup valve pada jalur pipa yang terdampak agar area lain tidak ikut terganggu. Bagi pelanggan di area terdampak, kami menyediakan suplai air bersih menggunakan tangki,” ungkap Wahid.
Lebih lanjut, Wahid menyebut bahwa setelah lokalisasi kebocoran, pasokan air akan dialirkan dari dua jalur utama, yaitu pipa Bendang dan pipa Loa Bakung. “Kami telah berkoordinasi dengan PPK untuk memprioritaskan pemindahan jalur pipa yang terdampak sebelum melanjutkan penggalian drainase. Hal ini agar gangguan terhadap pasokan air bisa diminimalisir,” tutupnya.
Perumdam Tirta Kencana berharap masyarakat tidak termakan isu yang beredar dan tetap tenang karena upaya perbaikan serta suplai air bersih terus dilakukan secara optimal.(ZZ)