SAMARINDA, Cakrawalakaltim.com — Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur menekankan pentingnya penyusunan roadmap pembinaan olahraga sebagai dasar dalam meraih prestasi maksimal di masa depan. Pesan ini kembali ditegaskan dalam Rapat Kerja (Raker) Pengprov Pertina Kaltim yang digelar Minggu, 15 Juni 2025, di ruang rapat KONI Kaltim.
Kepala Dispora Kaltim, Agus Hari Kesuma, dalam arahannya mengingatkan bahwa seluruh cabang olahraga (cabor), termasuk tinju, harus memiliki kerangka kerja yang sistematis dan terukur dalam proses pembinaan atlet.
“Kalau kita ingin prestasi maksimal, maka prosesnya harus sistematis dan terukur. Semua cabor wajib menyusun peta jalan. Ini yang terus saya sampaikan di setiap forum,” ujar Agus.
Ia menambahkan, roadmap tersebut tak boleh sekadar menjadi dokumen formalitas, melainkan harus dijalankan sebagai strategi nyata pembinaan berjenjang.“Tanpa peta jalan, kita hanya akan berputar di tempat yang sama,” tegasnya.
Pesan ini sejalan dengan semangat evaluasi dan pembenahan yang diusung oleh Ketua Pertina Kaltim, Ismail Bolong (IB), dalam forum Raker. Meski tinju Kaltim meraih tiga medali perunggu di PON XXI/2024, IB mengakui hasil tersebut belum cukup membanggakan.
“Prestasi itu bukan sulap-sulapan. Ia hasil kerja panjang dan pembinaan bertahap. Kami sadar, untuk kembali bersaing di tingkat nasional, prosesnya harus dimulai dari sekarang,” kata IB.
Dalam Raker tersebut, agenda pembahasan mencakup persiapan babak kualifikasi Porprov, pelaksanaan Popda, dan penguatan organisasi.
IB menekankan bahwa pembinaan harus menyentuh akar, mulai dari pembibitan hingga pelatnas, melalui kerja kolektif antar-pemangku kepentingan, termasuk Dispora.
“Kita butuh program nyata dan kerja kolektif. Pembinaan harus menyentuh akar, dari pembibitan sampai pelatnas. Kami sadar, belum sempurna. Tapi niat untuk memperbaiki, itulah yang kami mulai sekarang,”tegasnya.
Apresiasi atas komitmen Pertina Kaltim juga disampaikan oleh Ketua KONI Kaltim, Rusdiansyah Aras. Ia menyebut ada progres nyata dari kepengurusan IB dan menilai tinju punya potensi untuk tumbuh lebih besar ke depan.
“Memang belum emas, tapi sudah ada bukti ada kerja. Saya percaya Pak IB akan terus melanjutkan budi baktinya, semoga hingga PON XXII nanti di Nusa Tenggara,” ujarnya.
Rusdi juga mengingatkan pentingnya pembinaan usia dini melalui Porprov. Ia menyebut Porprov 2026 di Paser sebagai panggung pembuktian generasi muda, yang nantinya diproyeksikan ke PON 2028.
“PON 2028 harus jadi panggung anak-anak muda yang dibina sejak dini. Porprov adalah ruang pembuktian itu,” tegasnya.
Dengan sinergi antara Pertina, KONI, dan Dispora Kaltim, harapan untuk membangun prestasi tinju yang lebih tinggi di masa mendatang kian terbuka lebar. Selama setiap pihak konsisten menjalankan roadmap pembinaan yang terukur dan berkelanjutan.(ADV/DISPORA KALTIM)