SAMARINDA, Cakrawalakaltim.com – Ancaman krisis atlet menjadi alarm serius menjelang perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXII/2028 di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Namun Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim tak tinggal diam.
Lewat dua pendekatan sistem pembinaan, sentralisasi dan desentralisasi, Kaltim bersiap menjawab tantangan regenerasi atlet muda secara menyeluruh.
Kepala Dispora Kaltim, Agus Hari Kesuma (AHK), menegaskan bahwa krisis ini justru menjadi momentum untuk memperkuat pembibitan sejak usia dini. Salah satunya melalui SPOPDA, yang merupakan bentuk pembinaan terpusat bagi atlet-atlet muda berbakat.
“Kondisi darurat atlet, makanya kita lakukan pembinaan usia dini, karena di PON Nusa Tenggara 2028 terpakai, regenerasi. Ini sekarang kita melakukan pembibitan sudah. Itu atlet SPOPDA eks DBON,” jelas AHK ditemui di GOR Kadrie Oening, Rabu (18/6/2025) lalu.
Menurutnya, pembinaan terpusat ini sudah berjalan dengan menyediakan fasilitas lengkap, mulai dari sekolah, asrama, hingga makan gratis. Semua itu di bawah pengelolaan langsung Dispora Kaltim.
“Habis itu disentralisasi, itu dia datang kita latih, kalau ini (eks Akademi DBON) namanya sentralisasi, karena ini gratis, dia sekolah, makan, ada asramanya. Itu di bawah Dispora,” ucapnya.
Di luar sistem sentralisasi, Dispora Kaltim juga mendukung pembinaan melalui jalur desentralisasi, yang lebih mengakomodasi cabang olahraga berbasis industri seperti sepak bola. Kolaborasi dengan induk organisasi seperti Asprov PSSI menjadi bagian penting dari strategi ini.
“Yang sentralisasi itu namanya SPOPDA, Sarana Prestasi Olahraga Berbakat Daerah. Yang kedua itu namanya Akademi. Akademi itu yang namanya desentralisasi. Nah, itu semua desentralisasi dan sentralisasi itu menjadi bahagian dari fokusnya Dispora terkait masalah pendidikan,” jelasnya.
AHK juga menyebutkan bahwa akademi dan cabang olahraga unggulan diarahkan untuk membentuk sistem pembinaan berkelanjutan, sebagai respon atas arahan langsung dari Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud.
“Kita genjot lagi cabornya supaya bikin akademi juga ini. Termasuk cabor-cabor andalan, unggulan dan harapan. Itu semua arahan Gubernur saat saya presentasi di ruangannya,” kata AHK.
Dengan strategi pembinaan ganda yang dirancang Dispora, harapan besar disematkan pada kontingen Benua Etam untuk kembali berbicara banyak di panggung PON. Bahkan Gubernur menargetkan posisi tiga besar untuk Kaltim di NTT–NTB mendatang.(ADV/DISPORA KALTIM)