SAMARINDA, Cakrawalakaltim.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda menunjukkan langkah maju dalam transformasi digital dengan mulai mengadopsi teknologi Artificial Intelligence (AI). Langkah ini menjadikan Samarinda sebagai pemerintah daerah pertama di Indonesia yang menerapkan sistem AI dalam tata kelola pemerintahan.

Pada Senin (16/6/2025), Wali Kota Samarinda Andi Harun menerima pemaparan mengenai progres penerapan teknologi AI dari Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) di Hotel Mercure Samarinda. Dari pemaparan tersebut, diketahui bahwa pengembangan teknologi ini berjalan cukup baik.

Dalam keterangannya kepada awak media, Andi menyebutkan bahwa pemanfaatan AI merupakan upaya untuk menjawab tantangan zaman di tengah derasnya perkembangan teknologi informasi.

“Kita butuh program yang berkualitas. Program yang berkualitas itu didapatkan dari data dan informasi yang akurat. Dengan asistensi dari AI, tata kelola pemerintahan dan pembangunan akan lebih efisien dan lebih transparan,” bebernya.

Ia menjelaskan bahwa salah satu persoalan yang dihadapi Pemkot selama ini adalah ketidaksesuaian antara laporan administratif dan kondisi lapangan.

“Akhirnya program APBD berpotensi menjadi boros, tidak efisien, programnya juga tidak tepat sasaran. Nah, dengan AI ini kita akan terbantu untuk transparan melihat laporan kinerja,” terangnya.

Wali Kota Andi Harun juga mengingatkan bahwa penggunaan AI bukan berarti menjadi alasan bagi pejabat untuk bersantai atau mengurangi usaha dalam bekerja. Ia menegaskan perlunya peningkatan kapasitas dan kompetensi aparatur.

“Artificial Intelligence itu tidak membuat kita berpikir bahwa AI lebih pintar dari kita. Karena yang dimaksud dengan AI adalah penggunaan perangkat teknologi komputer yang membutuhkan kecerdasan manusia. Jadi manusianya yang harus super,” tegasnya.

Untuk merealisasikan sistem ini, Diskominfo Samarinda bekerja sama dengan praktisi teknologi, Ainun Ajib. Ainun menjelaskan bahwa konsep AI yang digunakan bukan mengandalkan Big Data, melainkan data yang lebih bervariasi dan kontekstual.

“Bukan lagi Big Data, tapi Small Data yang variatif yang bisa memberikan konteks lebih lengkap. Itu yang lebih diperlukan di era AI sekarang,” jelasnya.

Saat ini, asistensi AI yang dikembangkan masih difokuskan pada beberapa jenis data, antara lain laporan warga ke 112, data stunting, data SSN, data kemiskinan, dan data kepegawaian. Pengembangan lebih lanjut terus dilakukan untuk memperluas cakupan fungsinya.

Teknologi AI ini ditargetkan dapat diimplementasikan secara menyeluruh di seluruh aspek tata kelola pemerintahan Kota Samarinda paling lambat pada tahun 2030. Namun, Wali Kota Andi Harun berharap pelaksanaannya bisa lebih cepat.

“Jadi Roadmap untuk quick win tahun ini. Tapi lebih lengkap semua bidang sudah dipetakan untuk 5 tahun ke depan. Tapi kami akan petakan lagi lebih cepat seperti instruksi wali kota,” pungkasnya.(MYG)

Loading

By redaksi