KUKAR, Cakrawalakaltim.com – Wakil Gubernur Kalimantan Timur(Kaltim), Seno Aji memberikan apresiasi terhadap kontribusi perusahaan tambang Bayan Group yang dinilai berperan besar dalam pembangunan infrastruktur di daerah pedalaman Kaltim, khususnya dalam mendukung konektivitas wilayah dan kesejahteraan masyarakat.

“Terkait pembangunan infrastruktur ini sangat luar biasa. Karena Bayan Group ini salah satu perusahaan tambang yang sangat besar di Indonesia dan membuat infrastruktur untuk kepentingan umum juga sangat banyak,” ujar Seno Aji dalam kunjungan kerjanya ke Bayan Group Tabang Project, Kukar, Jumat (20/6/2025).

Dalam kunjungannya, Seno Aji meninjau langsung Jembatan Belayan yang membentang sepanjang 587 meter. Jembatan tersebut menghubungkan wilayah Desa Muara Ritan, Kecamatan Tabang, Kukar dengan Desa Muara Pahu, Kecamatan Muara Pahu, Kutai Barat (Kubar).

“Tadi kita melihat jembatan Belayan yang sudah dibangun oleh Bayan Group sepanjang 587 meter yang nantinya ke depan diserahkan ke pemerintah provinsi beserta aset jalan sepanjang kurang lebih 65 kilometer,” jelasnya.

Menurut Seno, jika seluruh aset tersebut telah diserahkan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim akan mengalokasikan anggaran APBD untuk mengaspal jalur jalan yang ada guna mendukung kelancaran transportasi antarwilayah.

“Mudah-mudahan bisa mengoneksikan antara Kutai Barat dan Kutai Kartanegara. Dan apabila itu digunakan akan mempersingkat jalan dari Melak ke Samarinda, kurang lebih bisa mempersingkat waktu dengan memangkas jarak sekitar 100 kilometer. Maka kita sangat berharap itu bisa segera dihibahkan kepada pemerintah provinsi,” sambungnya.

Seno Aji juga menyoroti pengembangan Bandara Khusus BYAN yang dibangun oleh Bayan Group. Saat ini, bandara tersebut memiliki landasan pacu sepanjang 1.800 meter dan mampu didarati pesawat ATR, dengan rencana perpanjangan hingga 2.200 meter agar bisa melayani pesawat berbadan lebar.

“Dengan adanya bandara yang bisa didarati pesawat jenis Boeing, di tengah-tengah antara Kutai Barat, Kutai Timur dan Kutai Kartanegara, maka akan menambah tempat bagi masyarakat untuk memilih selain di Samarinda dan Balikpapan. Karena di sini ada airport yang representatif pilihan bagi masyarakat di ketiga daerah tersebut, jika ke depannya airport ini sudah difungsikan untuk masyarakat umum,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa lokasi bandara yang berada di atas lahan bekas tambang merupakan inovasi yang perlu diapresiasi oleh pemerintah pusat karena memberikan nilai tambah bagi daerah.

“Airport BYAN ini yang paling penting adalah lahan bekas tambang, ini merupakan satu hal yang luar biasa. Dan pemerintah pusat juga harusnya bisa mengapresiasi hal-hal seperti ini yang dilakukan oleh perusahaan tambang. Mudah-mudahan ini berdampak baik bagi masyarakat, meningkatkan ekonomi Kaltim dan juga airport ini ke depannya bisa berfungsi untuk seluruh masyarakat Kaltim,” pungkas Seno Aji.(MYG)

Loading

By redaksi